Waktu pertama kali saya bilang lagi usaha di bidang organic fashion ke temen-temen di Indo, pasti tanggapan mereka kebanyakan adalah "hah ? ada ya fashion organik, kirain sayur doang" and komentar yang paling lucu adalah "oo fashion dibuat dari sayur organik ya" lolz...
Mungkin belum tren kali ya kalau di Indo, tapi kalau di negara-negara lain di USA, Europe, Japan, dll sih sudah cukup populer. Udah banyak A-list designers yang design fashion dari bahan organik seperti Stella McCartney, Diane Von Furstenberg, Oscar de la Renta, Alexander Wang, Marchesa, and so many more. Big players like Levi Strauss, Victoria’s Secret, Esprit, Patagonia and Timberland are also increasingly offering organic products.
So... sebenernya apa sih organic fashion tuh ?
Sederhananya, istilah "organic fashion" atau "eco fashion" mengacu pada pakaian bergaya yang menggunakan bahan yang ramah lingkungan dan teknik produksi yang bertanggung jawab.
The nonprofit Sustainable Technology Education Project (STEP) mendefinisikan organic fashion sebagai pakaian yang mempertimbangkan lingkungan, kesehatan konsumen dan kondisi kerja orang di industri fashion.
Pakaian dan aksesoris yang memenuhi kriteria seperti itu biasanya dibuat dengan menggunakan bahan baku organik, seperti cotton yang tumbuh tanpa pestisida, atau kembali menggunakan bahan-bahan seperti plastik daur ulang dari botol soda tua. Organic Fashion tidak melibatkan penggunaan bahan kimia berbahaya dan pemutih untuk warna kain-dan dibuat oleh orang-orang mendapatkan upah yang adil dalam kondisi kerja yang sehat.
Sebenarnya beberapa desainer telah bermain-main dengan serat organik dan alami selama bertahun-tahun, tetapi apa yang disebut "organic fashion" baru keluar di New York Fashion Week pada Februari 2005. Pada acara tersebut, para desainer memamerkan pakaian terbuat dari bahan yang ramah lingkungan dan bahan termasuk hemp, recycled poly, dan bambu.
Salah satu pelopor gerakan eco-fashion adalah desainer Linda Loudermilk. "Kemewahan" pakaian organiknya adalah menggunakan bahan yang diproduksi dari tanaman eksotis seperti bambu, kedelai dan lainnya. Yang terakhir adalah kain seperti linen yang terbuat dari daun Jepang yang mengandung anti alergi dan anti bakteri.
Saya pribadi mulai mengenal organic fashion karena terlalu jenuhnya dengan fashion yang sudah ada. Saya coba cari trend yang ada di luar, akhirnya ketemu deh yang namanya organic fashion and fall in love until now. Saya sendiri lebih suka organic fashion dari serat bambu, dari pertama pegang aja lembut banget, selain itu ternyata anti bakteri juga so aman buat badan juga.
Semoga informasi seputar organic fashion ini bermanfaat ya. And semoga ga ada lagi komentar kalau organic fashion itu terbuat dari sayuran organik lolz peace...
skip to main |
skip to sidebar
business | culinary | health | fashion | spiritual | relationship
0 comments:
Post a Comment