Saturday, March 17, 2012

Tips Bisnis bagi Para Wanita

60 persen pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia adalah wanita. Wanita dinilai memiliki keahlian serta talenta alami yang bisa dijadikan modal dalam mengelola sebuah usaha. So salut buat para wanita Indonesia yang berani terjun ke dalam dunia entrepreneurship dan berpetualang meraih mimpi sebagai wirausahawan.

Tetapi berjalan seiring waktu, tak sedikit pebisnis wanita yang terjatuh dan berada di ujung kehancuran ketika bisnis sudah mulai berdiri.Sebenarnya, hal wajar dalam berbisnis, banyak hal mungkin terjadi termasuk gagal mempertahankan usaha di tengah ketatnya persaingan, kekurangan modal hingga menemukan kendala akibat penjualan yang stagnan, dan sebagainya. Memiliki mental yang kuat, kesabaran serta ketekunan cukup tinggi merupakan sejumlah keunggulan pada diri wanita pada umumnya.
So, berikut 4  tips bisnis yang perlu diketahui para wanita sebagai pelaku bisnis agar usahanya bisa bertahan serta berkembang.

1. Finansial dan pembukuan
Bila pebisnis wanita ingin sukses, kita harus mengetahui kondisi keuangan usaha. Cek selalu pembukuan bisnis, bagaimana arus kas, berapa biaya produksi, berapa omzet dan jika memiliki pegawai, adakah biaya untuk membayar upah pegawai dan lain sebagainya.Tak diperlukan gelar tinggi untuk menyusun laporan keuangan yang terstruktur dan rapi. Bila pelaku usaha tidak memiliki latar pendidikan yang memadai, mereka bisa memeroleh bantuan dari akuntan, mentor atau partner bisnis.

2. Komunitas bisnis
Faktor lain agar pelaku usaha wanita bisa berhasil mengarungi dinamika kehidupan berbisnis adalah bergabung dalam komunitas pelaku bisnis, baik yang formal maupun non formal. Berada dalam komunitas bisnis tak hanya bisa meningkatkan wawasan seputar bisnis serta memperluas jaringan tapi juga bisa menambah rasa percaya diri.

3. Bersikap tegas
Hampir sebagian besar pelaku bisnis wanita mempunyai sikap tidak tegaan terhadap para karyawannya, terutama terhadap pegawai yang juga sama-sama wanita dan telah memiliki anak untuk dibesarkan. Sifat ini harus dihilangkan bila ingin bisnisnya berkembang. Beri peringatan secara tegas kepada pegawai yang memang tidak produktif dan buat keputusan yang baik bagi karyawan sekaligus terbaik bagi bisnis. Sikap tegas ini juga selayaknya diperlihatkan kepada siapa pun yang berkaitan dengan bisnis untuk meningkatkan kredibilitas.

4. Teknologi
Wanita sebagai pemilik bisnis yang cerdas seharusnya bisa melihat peluang potensial yang tersimpan dalam dunia teknologi serta perkembangannya. Kita bisa memanfaatkan internet dan media social seperti facebook, twitter, dan lainnya dalam menjangkau market, memperluas jaringan serta berinteraksi dengan konsumen.

Semoga tips di atas ini bisa berguna bagi para pebisnis wanita dan semoga bisnisnya bisa terus berkembang ! Sukses selalu….

Read More - Tips Bisnis bagi Para Wanita

Monday, March 12, 2012

Organic Fashion ? What's That ?

Waktu pertama kali saya bilang lagi usaha di bidang organic fashion ke temen-temen di Indo, pasti tanggapan mereka kebanyakan adalah "hah ? ada ya fashion organik, kirain sayur doang" and komentar yang paling lucu adalah "oo fashion dibuat dari sayur organik ya" lolz...

Mungkin belum tren kali ya kalau di Indo, tapi kalau di negara-negara lain di USA, Europe, Japan, dll sih sudah cukup populer. Udah banyak A-list designers yang design fashion dari bahan organik seperti Stella McCartney, Diane Von Furstenberg, Oscar de la Renta, Alexander Wang, Marchesa, and so many more. Big players like Levi Strauss, Victoria’s Secret, Esprit, Patagonia and Timberland are also increasingly offering organic products.

So... sebenernya apa sih organic fashion tuh ?

Sederhananya, istilah "organic fashion" atau "eco fashion" mengacu pada pakaian bergaya yang menggunakan bahan yang ramah lingkungan dan teknik produksi yang bertanggung jawab.

The nonprofit Sustainable Technology Education Project (STEP)  mendefinisikan organic fashion sebagai pakaian yang mempertimbangkan lingkungan, kesehatan konsumen dan kondisi kerja orang di industri fashion.

Pakaian dan aksesoris yang memenuhi kriteria seperti itu biasanya dibuat dengan menggunakan bahan baku organik, seperti cotton yang tumbuh tanpa pestisida, atau kembali menggunakan bahan-bahan seperti plastik daur ulang dari botol soda tua. Organic Fashion tidak melibatkan penggunaan bahan kimia berbahaya dan pemutih untuk warna kain-dan dibuat oleh orang-orang mendapatkan upah yang adil dalam kondisi kerja yang sehat.

Sebenarnya beberapa desainer telah bermain-main dengan serat organik dan alami selama bertahun-tahun, tetapi apa yang disebut "organic fashion" baru keluar di New York Fashion Week pada Februari 2005. Pada acara tersebut, para desainer memamerkan pakaian terbuat dari bahan yang ramah lingkungan dan bahan termasuk hemp, recycled poly, dan bambu.

Salah satu pelopor gerakan eco-fashion adalah desainer Linda Loudermilk. "Kemewahan" pakaian organiknya adalah menggunakan bahan yang diproduksi dari tanaman eksotis seperti bambu, kedelai dan lainnya. Yang terakhir adalah kain seperti linen yang terbuat dari daun Jepang yang mengandung anti alergi dan anti bakteri.

Saya pribadi mulai mengenal organic fashion karena terlalu jenuhnya dengan fashion yang sudah ada. Saya coba cari trend yang ada di luar, akhirnya ketemu deh yang namanya organic fashion and fall in love until now. Saya sendiri lebih suka organic fashion dari serat bambu, dari pertama pegang aja lembut banget, selain itu ternyata anti bakteri juga so aman buat badan juga.

Semoga informasi seputar organic fashion ini bermanfaat ya. And semoga ga ada lagi komentar kalau organic fashion itu terbuat dari sayuran organik lolz peace...
Read More - Organic Fashion ? What's That ?